Menulis suatu buku dalam bentuk Fiksi ataupun non Fiksi merupakan kebanggaan tersendiri bagi kebanyakan orang. Bahkan, salah satu profesi yang tidak ada diskriminasi sama sekali adalah penulis. Hal ini karena yang dilihat adalah hasil tulisannya, bukan fisik penulisnya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Asma Nadia dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Pusdatin, Kemdikbud. "Penulis itu sedikit dari sebagian profesi yang tidak ada diskriminasinya. Bahkan saya punya teman-teman di komunitas bisa menulis yang mempunyai keterbatasan, tetapi mereka menulis dan sudah menghasilkan buku, tidak hanya satu atau dua buku, tapi sudah cukup banyak buku yang mereka hadirkan" Tutur Asma.
Profesi penulis, juga merupakan profesi yang ideal, karena hanya kerja sekali. Misalnya seorang penulis membuat karya cerpen dan dimuat di sebuah koran. Ini akan mendapatkan apresiasi dalam bentuk penghasilan. Kemudian misalnya cerpennya sudah banyak dan dibukukan, maka akan mendapatkan apresiasi lagi. Kerjanya berapa kali? Satu kali. Untuk penulis pemula, jangan takut untuk mencoba membuat tulisan. Penulis itu bukan karena bakat yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Asma, Penulis itu 90%-nya adalah kerja keras. "Diperlukan 5% Keberuntungan, 5% Bakat, dan 90%-nya adalah kerja keras. Artinya kalau tidak berbakat tidak masalah, yang penting berlatih, berproses dan perbanyak jam terbang" sambung Asma.
Lebih lanjut Asma menjelaskan bahwa menulis bukan hanya sekedar ide bagus, menulis itu dapat berawal dari keresahan. Mengangkat kisah atau kejadian pilu yang ada dikehidupan dapat dijadikan ide untuk membuat alur cerita dalam menulis. Hasil tulisan yang diangkat dari kisah nyata biasanya mendapat respon yang sangat baik bagi penggemar buku, bahkan bisa menjadikan best seller. Sebagai contoh novel yang pernah ditulis Asma Nadia " Catatan Hati Seorang Istri", ini ditulis dengan mengangkat kisah yang memang terjadi dalam kehidupan. Selain itu dalam menulis, jadikan tulisan menjadi buku yang menjadi kebutuhan, bukan sekedar hiburan di waktu luang. "Ini adalah reset buku best seller, tulisan yang teman-teman hadirkan bukan hanya sekedar sebagai hiburan, tetapi dia akan menarik, dia akan memiliki daya tarik yang lebih tinggi, ketika teman-teman menulis buku yang dia terasa bagi pembacanya sebagai sebuah kebutuhan" jelas Asma Nadia.
Kunci tulisan yang menarik menurut Asma memuat ide yang baru dan dekat dengan pembaca, Kemudian Teknik penyajiannya juga harus proporsional terkait judul, konflik kuat, setting, penokohan menarik, bentuk cerita, dan ending yang berkesan bagi pembaca. Pada kesempatan tersebut Asma juga memaparkan hal-hal yang perlu disiapkan untuk membuat buku menjadi best seller, diantaranya: gagasan dan isi buku menarik, segmentasi jelas, "sasaran pembaca perempuan", sosok buku, dibutuhkan, waktu tepat, promo, sosial media, dan punya pesan.
Pemaparan Asma Nadia secara lebih lengkap dapat dilihat di channel youtube Kemdikbud RI atau Televisi Edukasi
Posting Komentar